PERAN OPERATOR SELULER DALAM MEMAJUKAN PENDIDIKAN DAN PEREKONOMIAN di DAERAH PINGGIRAN KOTA DAN PEDALAMAN.
Bangsa, Komunikasi dan Ekonomi
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan jumlah 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni.Enam Pulau Besar di Indonesia, dari pulau Sumatera hingga pulau Irian, dipisahkan oleh bentangan laut yang cukup luas. Keanegaragaman Etnik,Suku Bangsa hingga tata cara kehidupan dapat dijumpai disetiap pulau. Oleh karena itu, perlu adanya pemersatu dari sekian banyak keanekaragaman tersebut. Komunikasi yang baik adalah kunci yang turut berperan serta dalam mencegah disintegrasi bangsa. Kebijakan dari Pemerintah pusat yang perlu disampaikan ke daerah – daerah seluruh nusantara, juga memerlukan komunikasi tepat dan cepat. Dengan adanya komunikasi yang baik, perekonomian disetiap daerah pun dapat dipantau oleh Pemerintah pusat sebagaimana harusnya.
Apa Kabar Pendidikan dan Perekonomian Bangsa Hari ini ?
Pendidikan dan perekonomian adalah dua hal yang menjadi sorotan di Indonesia saat ini. Data yang diperoleh dari GNOTA (Gerakan Orang Tua Asuh) tahun 2009, jumlah anak putus Sekolah di Indonesia adalah sekitar 13,68 juta. Sedangkan data yang dipaparkan oleh BKKBN ( Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional ) tahun 2010, jumlah anak putus Sekolah di Indonesia dengan kisaran usia 7 hingga 15 tahun adalah 13 juta orang. Hal ini cukup ironis, mengingat program wajib belajar 9 tahun serta program – program penunjang Pendidikan dengan tujuan mempermudah akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu yang selalu didengungkan oleh Pemerintah, ternyata tidak mampu mengurangi jumlah anak putus Sekolah di Negeri ini.
Dalam hal perekonomian, peningkatan dalam beberapa sektor untuk tahun 2010, cukup bisa dijadikan indikator peningkatan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.Setidaknya,hal tersebut telah disampaikan dengan sangat yakin oleh Menteri Perekonomian beberapa waktu yang lalu bahwa iklim investasi dan ekspor adalah penyumbang cukup besar dalam hal peningkatan perekonomian Indonesia. Menjadi ironis ketika disandingkan dengan realita yang ada bahwa peningkatan yang dirasakan oleh Pemerintah ternyata belum dirasakan sepenuhnya oleh seluruh masyarakat Indonesia. Terlepas dari bertahapnya peningkatan tersebut,alangkah lebih baik jika setiap tahapan beserta peningkatan-peningkatan yang ada dapat pula dirasakan oleh masyarakat tidak hanya Pemerintah semata.
Operator Seluler Dan Peran Penting Yang Menyertai
Perkembangan operator seluler di Indonesia hingga tahun 2010, cukup variatif dengan jumlah peningkatan 9 hingga ribuan persen, seperti yang disebutkan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Kliring Interkoneksi dan Telekomunikasi (Askitel). Perkembangan operator seluler ini membawa manfaat yang cukup besar karena komunikasi sudah menjadi kebutuhan yang cukup penting bagi masyarakat saat ini. Persaingan dari berbagai operator dalam negeri ternyata juga membuat dunia komunikasi di Indonesia semakin berkembang. Masyarakat saat ini dapat bebas memilih operator yang dipercaya untuk memfasilitasi komunikasinya sendiri seiring dengan banyaknya fasilitas – fasilitas yang ditawarkan dari setiap operator seluler tersebut.
Persaingan yang ditimbulkan,hendaknya bisa diiringi oleh peningkatan mutu pelayanan dari semua operator seluler di Indonesia. Tidak hanya mementingkan keuntungan yang didapat tapi juga lebih melihat serta memperhitungkan manfaat bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Jika fokus permasalahan Negeri saat ini adalah masih seputar pendidikan dan perekonomian maka alangkah bijaknya jika semua operator seluler di Indonesia menciptakan iklim persaingan sehat dalam hal pemberian solusi nyata terhadap dua fokus permasalahan tersebut. Terlebih khusus bagi mereka yang berada di pinggiran kota maupun di daerah pedalaman yang mungkin saat ini masih belum bebas menikmati manfaat komunikasi seperti layaknya.
Dilihat dari sisi subyektifitas, ternyata masyarakat yang berada di daerah pinggiran kota maupun yang berada di daerah pedalaman adalah yang seharusnya menjadi fokus perhatian seiring perkembangan operator seluler serta dua permasalahan Negeri,pendidikan dan perekonomian. Dengan adanya operator seluler yang fokus memberikan perhatian terhadap daerah pinggiran kota dan daerah pedalaman, diharapkan permasalahan mengenai pendidikan serta perekonomian masyarakat dapat sedikit teratasi karena dua permasalahan tersebut bukan hanya menjadi fokus kerja dari pemerintah tapi juga menjadi fokus perhatian bagi kita semua selaku Bangsa yang menjunjung nilai persaudaraan sedari dulu.
Salah satu manfaat keberadaan operator seluler terhadap upaya peningkatan pendidikan dan perekonomian di daerah pinggiran kota dan pedalaman adalah kemudahan mengakses segala hal terkini tentang pendidikan. Misalnya, siswa didaerah tersebut tetap dapat memperoleh bahan pembelajaran secara on –line dengan menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh operator seluler tanpa terhalang jarak serta perbedaan waktu. Pembelajaran menjadi lebih mudah dan menyenangkan sehingga kualitas pendidikan di daerah tersebut menjadi meningkat dan kualitas pendidikan secara Nasional pun ikut membaik. Selain itu, proses jual-beli serta pengadaan segala hal pendukung perekonomian pun dapat dilakukan dengan mudah melalui bantuan operator selular.
XL Dan Peran Nyata
XL sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, telah banyak menunjukkan kepeduliannya terhadap permasalahan pendidikan serta perekonomian di daerah pinggiran kota dan daerah pedalaman. Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya beberapa program terkait dua permasalahan tersebut. Salah satunya adalah Donasi Pendidikan Melalui Program Indonesia Berprestasi kepada salah satu pondok pesantren tertua di Kalimantan Selatan dengan memberikan donasi berupa 12 unit komputer beserta data akses internet. XL juga menyelenggarakan program Komputer untuk Sekolah (KUS) dan akan disalurkan ke 60 Sekolah di 10 Propinsi dengan menyediakan total 200 komputer serta menyiapkan koneksi internet bagi Sekolah yang masih bisa dijangkau. Selain itu, XL juga turut serta memfasilitasi masyarakat dalam memberikan donasi kepada korban di tiga wilayah yaitu Wasior, Merapi Jogja, hingga gempa Mentawai.