Kata Ayah, angin selatan mulai berhembus
Pertanda kemarau segera datang
Ya, anginnya kering nan kencang
berhembus terus, terus, dan terus
Pada daun yang gugur helai demi helainya
Aku titipkan sederet kalimat tanya
Yang tak pernah kuberi tanda tanya
Karena aku masih nyaman dengan koma
Masihkah aku menjadi yang satu
Sedang kini hadir wajah - wajah baru,
Masihkah aku menjadi tujuan
Sedang aku tak pernah( lagi) dalam ingatan
Masihkah aku bisa menunggu,
Sedang kaki melangkah bukan kearahku
Masihkah ada namaku,
Bila menyebut harus mengeja huruf satu -satu
Untuk suara kereta yang masih terngiang
Juga pluit masinis yang berbunyi nyaring
Masihkah kau mengingatku
Bila tahun tak mampu membuatnya satu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar