Page 2,it's About Us.
*Sequel....
Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang kecewa berbanding lurus dengan banyak hal yang mampu membuat seseorang bahagia pula.Apakah kamu tau,aku tak pernah merasa kecewa mendalam seperti ini sebelumnya.Aku faham, manusia memang tak seharusnya kecewa dengan apapun karena pada hakekatnya manusia lah yang justru sering membuat kecewa Zat yang teramat besar.Sungguh, aku pun sadar telah begitu banyak mengukir banyak kekecewaan pada orang-orang sekitar.Lantas,apakah aku tak boleh memiliki hak untuk kecewa? Aku mungkin memiliki hak untuk kecewa ketika aku sudah menjalankan kewajibanku untuk tidak membuat orang lain kecewa..dan aku tau,itu sungguh tidak mungkin karena pada akhirnya kekecewaan adalah tentang perasaan dari dalam hati. Tugasku hanyalah mengendalikannya agar perasaan itu tidak lantas membuatku tersungkur ataupun membuat orang lain tersungkur sama seperti apa yang terjadi padaku...
Sekali lagi aku kecewa ! Ingin rasanya menangis sejadi-jadinya. ini memang bukan hal besar bahkan aku pernah merasakan kecewa yang teramat besar sebelum ini. Ini juga bukan tentang pengkhianatan jama'ah tapi tentang pilihan hidup. Ketika seorang anak manusia telah (merasa) cukup dewasa & berhak menentukan jalannya sendiri untuk masa depannya,ternyata tidak bisa dipungkiri bahwa nafsu masih menyertainya. Bahkan untuk pilihan dalam menentukan pasangan hidup. Ujian terbesar dari seorang manusia -khususnya yang berlabel aktifis dakwah- adalah ketika menentukan siapa yang pantas menjadi pasangan hidupnya.Disinilah,begitu banyak kutemui mereka yang tergelincir. Seakan tak percaya pada jalan yang telah ditentukan,memilih untuk menentukan pasangannnya sendiri. Yang mungkin hanya didasarkan pada satu aspek.Kecocokan! Ya Alloh,bukankah dengan cara seperti itu pintu fitnah semakin luas terbuka? Apakah interaksi selama ini -yang katanya demi dakwah ilallah- telah terkotori karena terselipnya niat : sambil syuro,sambil nyari calon !" na'udzubilahi'mindzalik... Maaf,aku memang bukan manusia yang sempurna bahkan aku sadar bahwa Alloh sajalah yang (masih) menyembunyikan aibku dengan menempatkanku di dalam jama'ah dakwah ini. Berkumpul bersama orang-orang yang diberi label "Sholeh" oleh sekitarnya. Aku pun tak bermaksud untuk menghakimi hanya ingin melihat dari tempatku berdiri saat ini...
Aku ingin bercerita banyak padamu,teramat banyak bahkan ! berdiskusi denganmu tentang ke-Tsiqohan. Aku yakin kamu sangat memahaminya. Apakah kamu tau,persepsi kita tentang ke-Tsiqohan dengannya ternyata berbeda. Baginya ke-Tsiqohan (dalam jama'ah ini) hanyalah patuh pada tak'limat semata,jika tak suka maka silahkan untuk tidak mengerjakan. Bukan ! Bukan itu yang dimaksud oleh ke-Tsiqohan. Aku memandang (ke-Tsiqohan) sebagai bentuk penjagaan terhadapku bukan bentuk pengekangan ! Pun jika ada yang harus dikritisi,silahkan saja karena pasti akan ada penjelasan & tidak lantas hengkang membawa kekecewaan ! kekecewaan? lagi-lagi....Kekecewaan aku dan kamu berbeda dengan kekecewaan mereka..
Inilah kita. Aku dan kamu.
Kita Saja (mungkin) Yang Terlalu Tinggi Memandangnya,& Lupa Bahwa Dia Juga Manusia Biasa Yang Ketika Memilih Sesuatu Masih Mengajak Nafsu......
Kita Berbeda Dalam Banyak Hal Kecuali Dalam Ke-Tsiqohan........
*To be Continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar