Rabu, 19 Januari 2011

Bukan Karena Mereka Tapi Karena-NYA..

 Apa kau pernah merasa jenuh ataupun lelah? aku pernah merasakannya,kawan. Menjalani aktifitas beruntun hingga terlihat begitu membosankan,berada dalam dinamika kehidupan yang pada kenyataannya tak lebih dari stagnansi belaka.
Lantas apa? aku mencoba mengeluarkan diriku dari semua "belenggu" itu. Relaksasi sejenak,mengambil cuti  dari semuanya dan menikmati hari-hari sebagai manusia biasa yang bebas pergi kemana saja dan kapan saja tanpa harus mendapat sms ataupun telpon berisi pemberitahuan rapat dan lain-lain.

    Cuti ? menjadi terdengar aneh bagiku apalagi bagi mereka yang terbiasa "bergerak",tapi itulah yang memang dibutuhkan saat jenuh menyapa. Sebuah hal yang bisa dimaklumi tapi bukan sebuah hal yang bisa dibenarkan. Bukankah Rasulullah & para sahabat tidak pernah menuliskan kata : Istirahat didalam sejarah? padahal mereka menghadapi aktifitas padat hingga pertempuran yang terlalu mulia untuk dibandingkan dengan apa yang telah dan sedang kita lakukan saat ini. Terlihat naif dengan mengambil contoh dari Rasulullah & para sahabat? jawabnya: tentu tidak,pada siapa kita mencontoh jika bukan pada mereka yang kualitasnya jauh dari berbagai bentuk keraguaan.

    Berdiri disebuah pemberhentian kereta tanpa bermaksud untuk menaiki satu kereta pun dan melewatkannya begitu saja dengan diam berdiri mematung,bukankah sebuah kesia-siaan belaka? Seperti itulah aku mengandaikan ketika terbesit didalam pikiran untuk "beristirahat" apalagi untuk pergi dari semua yang telah dijalani. Aku hanya tak ingin menjadi pengecut yang lari dari medan pertempuran padahal diriku sendiri yang telah memilihnya sebagai medan tempur. Aku bisa! karena hanya diri sendiri yang bisa memotifasi si empunya diri sehebat apapun trainer memberikan motifasi,jika si empunya diri menolak untuk diberi motifasi maka hasilnya akan sia-sia.

    Kereta kehidupan akan terus berjalan,dengan atau tanpa kita di dalamnya. Maka pilihan itupun kembali menjadi milik kita, tetap bersama dan berjalan didalamnya ataukah hanya berdiri mematung diluar & memandangi orang-orang dengan segala kemampuannya keluar-masuk dari kereta tersebut? Haruskah meninggalkan semuanya hanya dengan alasan jenuh karena kelelahan fisik ataupun karena kekecewaan pada sekitar? Sungguh,betapa sering Alloh terkecewakanoleh kita sebagai insan,apakah Alloh lantas jenuh & kecewa hingga menarik semuanikmat-NYA pada kita? Satu hal yang selalu kuingat hingga hari ini ataupun jika jenuh itu pelan-pelan menyergapku,bahwa Bukan karena mereka (manusia),aku berada disini  bergelut dengan hari-hariku untuk menjadi berguna,tapi karena-NYA. Juga karena aku mencinta-NYA. Hingga kelak jika DIA merasa bahwa apa yang aku lakukan sudah cukup bagi-NYA,saat itulah aku beristirahat. Sebuah istirahat panjang & tanpa batas,disanalah aku mencium bau wewangian yang jika seluruh bunga didunia digabungkan pun tidak mampu menyaingi keharuman tempat itu. Tempat itu,kusebut : Syurga...(Amin ^^)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar