Aku,kita,kalian bahkan mereka adalah orang-orang yang lahir dari masa lalu dan kemudian berjalan menuju masa depan. Ya,masa lalu. Bagiku, masa lalu adalah bagian yang sedari dulu hingga kini berusaha untuk kuberi sekat perbagiannya.Sekat? ya,sekat atau lebih tepatnya batasan adalah caraku mengelompokkan bagian-bagian masa lalu yang harus kuingat dan bagian yang justru harus ku buang jauh. Terdengar sedikit lucu memang bagi sebagian orang secara logika, karena masa lalu adalah satu bagian yang jika ingin mengingatnya maka harus dan akan teringat bagian lainnya begitupun sebaliknya jika ingin membuang satu maka buanglah semuanya dan jangan berharap untuk melihat masa lalu. That's the symple way,right?but it doesn't aplly to me.
Kesalahan masa lalu,itu lah ketakutanku hingga hari ini. Aku pernah memiliki masa lalu yang begitu menyakitkan,untukku maupun untuk orang lain yang ada didalamnya.Seperti saat ini,aku tiba-tiba teringat semuanya,memoar beberapa waktu silam yang mampu mengubah sebagian hidupku hari ini.Aku sadar bahwa tak baik bila terus menyesali,tapi jujur aku masih sangat ingin mengutuk semuanya. Sedemikian pahitnya kah? kujawab dengan getir,Iya! Aku masih tidak mempercayai bahwa aku pernah menjadi seorang monster atau rubah yang siap memangsa seluruh teman dan orang-orang yang begitu mempercayaiku. Oh,God! menjadi yang tersakiti itu memang menyebalkan,tapi menjadi yang menyakiti adalah hal paling menyedihkan...
Aku (masih) mengingat semuanya meski waktu bergulir sudah hampir setahun lebih. Bahkan bertemu atau menatap mata mereka (baca: orang-orang yang bersamaku di masa lalu) aku tak yakin sanggup.But life must go on,i believe in just the way i'm. Aku memaafkan semuanya dan segalanya,setidaknya itu caraku mengobati sisa-sisa pedih di hati pun aku berharap hal yang sama pada mereka semua atasku. Meskipun aku (masih)sungguh ingin membenamkan bagian masa laluku yang satu ini.Aku membuang semuanya,me-remove mereka yang jadi bagian masa laluku ini dari semua akun sosialku,ini cara terbaik menurutku.Setidaknya, hari ini aku belajar satu tentang harga sebuah kepercayaan meski kini aku menjadi sosok yang begitu ambisius dan begitu mudahnya menunjukkan karakter kolerisku.Ya,nampaknya kini aku benar-benar menjadi sosok koleris,mungkin begitulah cara terbaik untuk menyembunyikan semua perasaan yang ada.Jadi,tak perlu (menjadi) sosok koleris hanya untuk membuatku luluh dan menurut,i'm not interest.
Lantas bagaimana kini dengan masa lalu?aku bisa tersenyum sekarang.Maaf untuk semua orang yang merasa tertutup aksesnya untukku,baik melalui dunia maya ataupun dunia nyata,aku hanya bisa meminta maaf. Beginilah caraku mengobati rasa sakit ini. Datanglah kalian sebagai manusia baru,kelak jika Alloh mempertemukan kita lagi tapi jangan menjadi manusia masa laluku yang hendak ku kubur dalam-dalam.Masa lalu setahun silam,dari Jogja hingga Samarinda,dan aku mengubur semuanya..^__^
With Tears,
W N A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar