Seperti postingan sebelumnya,inspirasi tulisan kali ini masih seputar video postingan youtube. Tidak hanya soal musiknya, aku lebih tertarik dengan lirik lagunya, begitulah caraku memilih lagu untuk kudengarkan. Contohnya postingan dibawah ini :
Lee Seung Gi - The Song That Make You Smile
Bukan karena aku sangat kagum pada penyanyinya,walau harus ku akui dengan jujur dialah salah satu motivatorku dalam mewujudkan semua mimpi-mimpiku. Alasan mengapa aku kagum dan sangat menyukainya sudah ku posting beberapa waktu yang lalu :
http://windanuranggraini.blogspot.com/search/label/About%20Him
seperti lirik lagunya, tentang empati dan dukungan. Memang tidak masuk akal, tiap mendengar lagu ini aku selalu tersenyum, sesulit apapun hari kujalani.
Beberapa minggu sudah berlalu setelah hari kelulusanku, seperti yang aku katakan kepada beberapa teman yang bertanya bagaimana perasaanku,maka aku menjawab : "Biasa saja". Bukan tidak bersyukur, tak putus kuucapkan Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa terima kasihku. Apakah hanya aku yang merasakan seperti ini? entah karena terlalu bahagia atau karena kesulitan kemarin yang beruntun menemuiku. Empati, ya aku menjadi empati dengan orang-orang yang justru hadir disaat masa-masa kesendirianku menyelesaikan semua tuntutan akademik. Mereka, yang selama 4 tahun berada bersamaku di program studi yang sama dan ada pula yang1 kelas denganku,tetapi tidak pernah menjalin komunikasi secara personal. Hanya kenal,tidak dekat,begitulah bahasa sederhananya. Tapi justru mereka lah yang menyemangatiku hingga akhirnya skripsi setebal 210 halaman berhasil kupertanggung jawabkan di depan para penguji. Karena kesamaan waktu dan ranah juang, itulah alasan tepat yang aku dapat untuk menggambarkan keadaan ini. Tertawa saat satu diantara kami melucu, harap-harap cemas menunggu dosen pembimbing, hingga gugup massal saat berhadapan dengan dosen penguji dan itu semua kami lakukan bersama. Siapalah mereka bagiku,yang baru menjalin hubungan dekat lebih kurang 3 bulan,tapi merasa sudah sangat dekat bahkan kami sampai hapal kebiasaan satu sama lain.
Tidak terpikir olehku bisa bersama mereka menyelesaikan semua ini,mereka yang hanya melihatku sebagai aktifis super sibuk serta aku yang hanya melihat mereka tidak lebih dari kumpulan mahasiswa pemburu nilai. Ya, mereka lah yang bergandeng erat bersamaku disaat kepercayaanku terhadap nilai-nilai persahabatan mulai luntur. Inilah mungkin yang disebut empati. Merasakan kesedihan yang sama jika yang lain bersedih karena belum mendapat persetujuan dosen pembimbing hingga lelah bersama disaat membantu yang lain menyiapkan segala keperluan untuk ujian pendadaran. Jika mengingat itu semua, aku hanya terdiam. Bisakah aku menemukan susana seperti ini setelah semuanya berakhir? masa-masa lelah itu sudah selesai terbayarkan oleh prestasi yang manis,tentang apa yang akan ku dapat esok,bismillah saja!
Thanks a bunch ya teman-teman. Masa-masa tiga bulan berlelah mengejar gelar adalah masa paling indah yang pernah aku lalui.Semoga, setelah hari ini, akan ada lagi cerita-cerita serupa yang lebih berkesan serta memberi pelajaran bagi kita semua... Specially for Mr.Lee, thanks for inspired and your indirectly support^__^
With Tears,
W N A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar