Selasa, 11 Mei 2010

Dalam Derita, Aku Melihat-MU...

Wahai Pembebas segala derita. Kami tiada tahan menanggung derita , meski itu sebab kelakuan salah kami. Kami tidak sanggup menahan datangnya akibat buruk, meski itu adalah akibat perbuatan kami sendiri. Kuasa-Mu yang kami harap bisa hadir di tengah – tengah permasalahan yang kami hadapi.

Wahai Zat yang tak pernah menutup pintu. Seribu kali kami datang kepada-Mu membawa setumpuk permasalahan hidup, seribu kali kami datang membawa beban hidup kami, tak akan pernah Engkau terbebani. Kuasa-Mu begitu besar, tak berbatas dan tak bertepi.

Setelah pembebasan Engkau berikan, setelah ampunan Engkau tunjukkan, jangan jadikan kami orang – orang yang lupa bahwa kami pernah berdoa kepada-Mu, minta dihilangkan segala susah. Kami manusia yang banyak salahnya, dan Engkau Tuhan yang banyak ampunan-Nya.

*Doa menjelang tidur malam ini...

Senin, 10 Mei 2010

Try to First Step..

Melihatmu pagi ini, membawa pengaruh bagi jiwaku. Memang tak mungkin menghindarimu karena memang jalanku yang masih harus satu titian denganmu. Aku berharap tidak menemukan sosokmu hari ini atau bahkan hari - hari ku yang akan datang. Tapi itu doaku beberapa waktu yang lalu dan sekarang aku telah mempunyai doa baru yaitu : aku ingin melihatmu setiap hari! agar aku dapat membuktikan pada diriku sendiri bahwa aku mampu lepas dari perasaan bersalahku padamu...

Kau tau, memiliki perasaan bersalah dalam hidup sungguh tidak lah menyenangkan. Lebih menakutkan dari sekedar menonton film horor sendirian. Perasaan ini benar - benar mengurungku dalam jeruji waktu hingga aku tak mampu lagi melihat warna - warna terang dalam hidup. Dari air mata hingga tembok tanpa nyawa,sudah cukup menjadi saksi bisu betapa rapuhnya aku saat harus bertarung dengan perasaan ini. Saat harus menatapmu, aku merasakan seolah - olah menjadi sosok jahat tanpa perasaan. Membuat luka yang dalam di hatimu. Dan juga di hatinya......

Semuanya telah kuputuskan. Sekian lama aku berjibaku sendiri,akhirnya lelah datang juga menyergap. Aku masih manusia biasa, begitu kata yang sering kau ucapkan, dan aku pun merasa sepeti itu kini. Menghapuskan dirinya dari hidupku adalah sesuatu hal yang harusnya sudah kulakukan sejak dulu bahkan aku tak perlu masuk kedalam hidupnya menjelma menjadi sosok lain yang ternyata menyakitkanmu. Aku hanya meminjam ragamu. Atau lebih tepatnya, aku hanya meminjam raga tanpa perlu nyawa apalagi meng-copy karaktermu karena aku merasa tak perlu merubah karakterku sesuai apa yang ada di dirimu.
Akhirnya, semua menjadi salah kini. Aku tidak lah lebih dari seorang pembohong besar bagimu ataupun baginya. Awalnya, aku menerima semua perasaan kecewa bahkan amarah dari kalian berdua. Aku menghukum diri ku sendiri. Melewati malam - malam panjang dengan beribu penyesalan dan hanyut dalam lautan kesedihan..sungguh ,hari-hari terburuk yang pernah ku alami .

Tapi, aku tersadar. Bahwa aku memiliki hak atas diriku sendiri. Aku memang bersalah! tapi tak ada satu orang pun yang berhak menjadi hakim atasku. Semua menjadi jelas kini. Dia tak pernah sekalipun menganggapku sebagai sahabat karena ketika dia tau (mungkin) bahwa aku telah membohonginya, tak pernah sedikitpun menanyakan padaku. Dia benar- benar hanya menganggapku sebagai tempat hiburan dikala perasaannya kosong, taklebih dari itu. Dan sekarang , aku telah dihapus dari hidupnya. Aku tau itu . Dan ketika aku tau bahwa kau dan dia telah cukup akrab setelah masalah ini, aku merasakan sakit yang tiada ujung. Karena ternyata aku menghadapi badai ini sendiri sedang kalian berdua harusnya ada di tengah pusaran jua bersamaku..Tapi nampaknya kau telah melawan badai ini bersamanya di belakangku..
Menjadi amat biasa! semoga aku bisa merubah semua menjadi biasa. Mengembalikan jiwaku yang sesungguhnya. Meskipun setelah kejadian ini, pelajaran yang harus aku ambil adalah : percaya dengan diri sendiri.

Aku hanya punya Allah, yang tidak akan pernah membuatku kecewa. Well, aku harus menghapus semuanya kini. Tapi maaf, menghapusnya dari hidup ku berarti harus menghapusmu juga ,temanku...Hingga kelak jika aku sudah siap untuk berhadapan denganmu lagi, aku bisa menjadi sosok yang seolah tidak pernah memiliki masalah apapun denganmu. Aku butuh waktu...tidak akan lagi kulihat Facebook ataupun YM mu mulai hari ini (*meski aku tak me-remove-mu), aku mencoba tidak perduli karena aku takut jika tidak sengaja menemukan aktifitasmu bersama dirinya di 2 dunia itu. Aku pun tak akan pernah mencari tau tentangnya keadaannya lagi kini bahkan untuk membuka FB ataupun YM nya. Sungguh, aku telah berjanji untuk tidak lagi mengeja namanya dalam hidupku. Dan takkan lagi mendekat dalam hidupmu....

Terima kasih ku yang teramat besar untuk kalian berdua.....

Maaf dari relungku untuk kesalahan yang pernah ku perbuat....