Ini adalah tahun terakhirku menulis surat padamu.
Jika belum ada balasan, maka aku siap mundur darimu.
Ratusan surat kutulis sejak 2 tahun lalu.
Apa kau membacanya? atau mungkin membiarkan berlalu..
Yang ku sadari sejak awal ,
Bahwa suratku tak pernah terkirim wujudnya padamu
Aku tak memiliki alamatmu
Karna yang kutau hanya satu, bahwa kau bersemayam
Disini.. di ruang kosong milikku.
Jika kau membaca ini, lalu kemudian menyadari..
Bahwa aku telah menyiapkan ruang kosong itu untukmu
Sejak 2 tahun yang lalu...
Dan kubiarkan kosong hingga kini, tak ada yang tau
Termasuk kau.. mungkin..
Tampilkan postingan dengan label K A M U. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label K A M U. Tampilkan semua postingan
Minggu, 17 Februari 2013
Senin, 18 Juni 2012
Us..
Let it flow,
Trust me and don't compare anything
When you thought and said :
" Moon, sun, and sky are different"
And i answered :
"They're not different, just fulfill each other"
Minggu, 19 Februari 2012
...
Memahamimu,seperti membaca sebuah buku.
Harus membalik setiap halaman, hingga jariku tiba di halaman akhir.
Lalu kusimpulkan, itulah Kamu..
Memahamimu,seperti menaiki sebuah kapal.
Harus terombang-ambing bersama ombak hingga tiba di dermaga.
Lalu kusadari,itulah Kamu..
Memahamimu, seperti mendekap angin.
Harus memejamkan mata, hingga hembusannya mampu menyentuh pori-pori terdalam.
Lalu kurasakan, itulah Kamu..
Kamu dan Kepahamanku,
seperti dua sisi mata uang berlawanan yang saling melengkapi,
seperti mawar dan duri yang saling menghiasi.
Pun seperti deretan angka bebeda yang saling menggenapi.
Hingga,
Dapat kusimpulkan bahwa kamu adalah kamu
Dapat Kusadari bahwa kamu adalah kamu
Dapat Kurasakan bahwa kamu adalah kamu
Dan,
Kepahamanku adalah milikku
Kepahamanku adalah lajurku
Kepahamanku adalah tabirku..
Karena kita bicara tentang dua hal, sayang. Tentang Kamu dan Kepahamanku...
*puisi lama yang masih sesuai hati hari ini.. =)
Minggu, 22 Januari 2012
Rindu
Adakalanya rindu memaksa masuk dan memenuhi seisi kepala, tanpa pengampunan terus menjejali ingatan akan beberapa kejadian yang telah terlewati. Tak perduli tentang apa, yang jelas rindu adalah sesuatu yang begitu menarik. Rindu pulalah berperan sebagai tanda bahwa hidup berjalan ke masa depan sekaligus pengingat bahwa ada beberapa bagian hidup yang (ternyata) tersimpan rapi di memori kita. Ya, itulah rindu. Semanis saat awal mengingat namun berubah seketika sepahit empedu saat rindu menjelma menjadi sembilu. Tentu tidak dapat dihindari, menerima meski secara perlahan adalah jalan satu-satunya. Sekeras apapun menolak, sekeras itupula rindu memaksa masuk ke dalam jiwa.
Seperti jingga yang datang sebagai pertanda senja dan menghilang sebagai pertanda datangnya malam, semuanya tak pernah benar-benar saling memiliki. Kenapa kemudian ada rasa rindu? karena kita pernah merasa memiliki. Tidak mungkin rindu hadir hanya karena alasan waktu, melainkan selalu dikuatkan oleh keterikatan perasaan. Saling memiliki. Semua yang terlihat mesra, pada kenyataanya hanyalah soal saling menggantikan. Bulan dan matahari yang mesra dan terlihat mengerti satu sama lain,nyatanya menjalin hubungan saling menggantikan pula. Tak ada bulan jika matahari enggan beranjak pergi pun begitu sebaliknya. Seperti rindu yang dirasa, ternyata hadirnya karena tergantikan oleh waktu dan rasa baru yang mengisi jiwa.
Saya melihat mendung saat ini, yang (ternyata) mengundang datangnya rindu . Betapa banyak waktu yang telah terlewati selurus dengan banyaknya hala-hal baru yang ditemui. Ya, nyatanya saya rindu akan banyak hal. Hingga saya bingung harus dimulai darimana menikmati rindu-rindu ini? Tentang jalan yang selalu ditapaki beberapa tahun silam, juga tangan yang pernah saling menggenngam dan bahu yang saling merindukan untuk sekedar berbagi air mata. Entah karena dunia baru yang begitu indah atau karena masa lalu yang begitu membosankan, hingga rindu menjadi bertumpuk. Satu hal yang pasti, saya hanya tahu bahwa kini saya tak takut kesendirian. Saya lebih memahami kemampuan pribadi, pun lebih bijak melihat sekitar. Tanpa mengabaikan orang-orang sekitar yang masih perduli terhadap saya tentunya. Huff, mari menikmati rindu...
Kamis, 19 Januari 2012
Pahit ya!
Sampai di detik saat jari-jari menuliskan tentang ini, saya masih enggan menatap gelas berisi cairan hitam itu. Melihat papa yang beberapa menit lalu begitu asyiknya menikmati seteguk demi seteguk kopi, dan selalu berulang ditiap harinya, membuat say berpikir : "Apakah memang rasa kopi yang pahit, atau justru lidah saya yang mati rasa?". Selalu saya ulang pertanyaan tersebut untuk mendapat jawabannya. Mungkin saya dan kopi memang sama-sama pahit. Kandungan kopi yang membuat rasa pahit dan isi pikiran saya yang dipenuhi hal-hal yang pahit. Ya, mungkin saat ini saya belum bisa berkompromi dengan pahitnya kopi tapi setidaknya saya mulai menyakini bahwa yang membuat saya enggan bukan pada kata KOPI melainkan pada rasa PAHIT yang ada di dalamnya.
Selasa, 17 Januari 2012
Hey,Kamu!
Hey!
Kamu,Lama tidak berjumpa
Bersua lewat maya pun jarang kurasa
Adakah yang berubah?
Atau terasa (masih) ada yang salah?
Ya, ya, ya, kamu beri ruang untuk bergerak
Seperti biasa, membiarkanku tersesat menebak..
Hey!
Kamu, laki-laki lusuh.
Apa yang menarik darimu,ha?
Berjalan tegap dengan tatapan angkuh
Kepala terisi idealisme manusia yang memanusiakan manusia
Alangkah menyebalkan melihatnya.
Ya, ya, ya, kamu bercerita panjang tentang cita
Seperti biasa, memaksaku mengerti siapa kamu sebenarnya
Hey!
Kamu, yang datang tanpa permisi
Dan pergi tanpa kata kompromi
Kesal bila membayangkan tingkahmu
Sekaligus Sakit menyadari ada ruang jarak kini
Jaring-jaring waktu yang tanpa sadar dipintal bersama
Ya,ya,ya, kamu meminta kita bicara dunia
Seperti biasa, menginginkanku berdiplomasi dalam kata
Hey!
Kamu, and i miss you so bad.
Kita yang (kini) tak lagi hangat bicara
Dan (mungkin) yang diam-diam masih saling memikirkan
Ada banyak hal yang tak sempat kita ungkapkan
Akhirnya,hanya mampu batin sebagai bahasa
Ya,ya, ya, kamu dan aku masih perlu waktu
Seperti biasa, waktu yang panjang dalam ruang yang hanya kita mengerti berdua...
p.s. So, keep in humble. Like you said : "whatever your "color", it's about the outside appearance only ". Buat kamu, kalian ataupun kita yang kini (mungkin) telah saling memunggungi... =)
#you #friend #we
#you #friend #we
Kamis, 22 Desember 2011
Thanks A Bunch !
Seperti postingan sebelumnya,inspirasi tulisan kali ini masih seputar video postingan youtube. Tidak hanya soal musiknya, aku lebih tertarik dengan lirik lagunya, begitulah caraku memilih lagu untuk kudengarkan. Contohnya postingan dibawah ini :
Lee Seung Gi - The Song That Make You Smile
Bukan karena aku sangat kagum pada penyanyinya,walau harus ku akui dengan jujur dialah salah satu motivatorku dalam mewujudkan semua mimpi-mimpiku. Alasan mengapa aku kagum dan sangat menyukainya sudah ku posting beberapa waktu yang lalu :
http://windanuranggraini.blogspot.com/search/label/About%20Him
seperti lirik lagunya, tentang empati dan dukungan. Memang tidak masuk akal, tiap mendengar lagu ini aku selalu tersenyum, sesulit apapun hari kujalani.
Beberapa minggu sudah berlalu setelah hari kelulusanku, seperti yang aku katakan kepada beberapa teman yang bertanya bagaimana perasaanku,maka aku menjawab : "Biasa saja". Bukan tidak bersyukur, tak putus kuucapkan Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa terima kasihku. Apakah hanya aku yang merasakan seperti ini? entah karena terlalu bahagia atau karena kesulitan kemarin yang beruntun menemuiku. Empati, ya aku menjadi empati dengan orang-orang yang justru hadir disaat masa-masa kesendirianku menyelesaikan semua tuntutan akademik. Mereka, yang selama 4 tahun berada bersamaku di program studi yang sama dan ada pula yang1 kelas denganku,tetapi tidak pernah menjalin komunikasi secara personal. Hanya kenal,tidak dekat,begitulah bahasa sederhananya. Tapi justru mereka lah yang menyemangatiku hingga akhirnya skripsi setebal 210 halaman berhasil kupertanggung jawabkan di depan para penguji. Karena kesamaan waktu dan ranah juang, itulah alasan tepat yang aku dapat untuk menggambarkan keadaan ini. Tertawa saat satu diantara kami melucu, harap-harap cemas menunggu dosen pembimbing, hingga gugup massal saat berhadapan dengan dosen penguji dan itu semua kami lakukan bersama. Siapalah mereka bagiku,yang baru menjalin hubungan dekat lebih kurang 3 bulan,tapi merasa sudah sangat dekat bahkan kami sampai hapal kebiasaan satu sama lain.
Tidak terpikir olehku bisa bersama mereka menyelesaikan semua ini,mereka yang hanya melihatku sebagai aktifis super sibuk serta aku yang hanya melihat mereka tidak lebih dari kumpulan mahasiswa pemburu nilai. Ya, mereka lah yang bergandeng erat bersamaku disaat kepercayaanku terhadap nilai-nilai persahabatan mulai luntur. Inilah mungkin yang disebut empati. Merasakan kesedihan yang sama jika yang lain bersedih karena belum mendapat persetujuan dosen pembimbing hingga lelah bersama disaat membantu yang lain menyiapkan segala keperluan untuk ujian pendadaran. Jika mengingat itu semua, aku hanya terdiam. Bisakah aku menemukan susana seperti ini setelah semuanya berakhir? masa-masa lelah itu sudah selesai terbayarkan oleh prestasi yang manis,tentang apa yang akan ku dapat esok,bismillah saja!
Thanks a bunch ya teman-teman. Masa-masa tiga bulan berlelah mengejar gelar adalah masa paling indah yang pernah aku lalui.Semoga, setelah hari ini, akan ada lagi cerita-cerita serupa yang lebih berkesan serta memberi pelajaran bagi kita semua... Specially for Mr.Lee, thanks for inspired and your indirectly support^__^
With Tears,
W N A
Lee Seung Gi - The Song That Make You Smile
Bukan karena aku sangat kagum pada penyanyinya,walau harus ku akui dengan jujur dialah salah satu motivatorku dalam mewujudkan semua mimpi-mimpiku. Alasan mengapa aku kagum dan sangat menyukainya sudah ku posting beberapa waktu yang lalu :
http://windanuranggraini.blogspot.com/search/label/About%20Him
seperti lirik lagunya, tentang empati dan dukungan. Memang tidak masuk akal, tiap mendengar lagu ini aku selalu tersenyum, sesulit apapun hari kujalani.
Beberapa minggu sudah berlalu setelah hari kelulusanku, seperti yang aku katakan kepada beberapa teman yang bertanya bagaimana perasaanku,maka aku menjawab : "Biasa saja". Bukan tidak bersyukur, tak putus kuucapkan Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa terima kasihku. Apakah hanya aku yang merasakan seperti ini? entah karena terlalu bahagia atau karena kesulitan kemarin yang beruntun menemuiku. Empati, ya aku menjadi empati dengan orang-orang yang justru hadir disaat masa-masa kesendirianku menyelesaikan semua tuntutan akademik. Mereka, yang selama 4 tahun berada bersamaku di program studi yang sama dan ada pula yang1 kelas denganku,tetapi tidak pernah menjalin komunikasi secara personal. Hanya kenal,tidak dekat,begitulah bahasa sederhananya. Tapi justru mereka lah yang menyemangatiku hingga akhirnya skripsi setebal 210 halaman berhasil kupertanggung jawabkan di depan para penguji. Karena kesamaan waktu dan ranah juang, itulah alasan tepat yang aku dapat untuk menggambarkan keadaan ini. Tertawa saat satu diantara kami melucu, harap-harap cemas menunggu dosen pembimbing, hingga gugup massal saat berhadapan dengan dosen penguji dan itu semua kami lakukan bersama. Siapalah mereka bagiku,yang baru menjalin hubungan dekat lebih kurang 3 bulan,tapi merasa sudah sangat dekat bahkan kami sampai hapal kebiasaan satu sama lain.
Tidak terpikir olehku bisa bersama mereka menyelesaikan semua ini,mereka yang hanya melihatku sebagai aktifis super sibuk serta aku yang hanya melihat mereka tidak lebih dari kumpulan mahasiswa pemburu nilai. Ya, mereka lah yang bergandeng erat bersamaku disaat kepercayaanku terhadap nilai-nilai persahabatan mulai luntur. Inilah mungkin yang disebut empati. Merasakan kesedihan yang sama jika yang lain bersedih karena belum mendapat persetujuan dosen pembimbing hingga lelah bersama disaat membantu yang lain menyiapkan segala keperluan untuk ujian pendadaran. Jika mengingat itu semua, aku hanya terdiam. Bisakah aku menemukan susana seperti ini setelah semuanya berakhir? masa-masa lelah itu sudah selesai terbayarkan oleh prestasi yang manis,tentang apa yang akan ku dapat esok,bismillah saja!
Thanks a bunch ya teman-teman. Masa-masa tiga bulan berlelah mengejar gelar adalah masa paling indah yang pernah aku lalui.Semoga, setelah hari ini, akan ada lagi cerita-cerita serupa yang lebih berkesan serta memberi pelajaran bagi kita semua... Specially for Mr.Lee, thanks for inspired and your indirectly support^__^
With Tears,
W N A
Jumat, 25 November 2011
Selamat Berjuang (part 1)
Selamat berjuang...
Tentang semua yang saat ini (sedang ) diusahakannya,aku hanya bisa mengucapkan itu saja.
Tak terkejut mendengar berita tentangnya karena memang itulah yang kulihat sejak awal mengenalnya.
Meski ku tau pasti bahwa semua jalan yang membentang kini tak murni lahir dari keinginannya.
Banyak orang yang siap mendorongnya maju, menganggkatnya saat terjatuh atau bersamanya saat tertawa.
Itu saja cukup baginya, tak perlulah lagi bantuan banyak jika hanya mengacaukan akhirnya...
Selamat berperang..
Pasukannya telah siap, hanya tinggal menunggu komando darinya saja.
Semua perbekalan sudah dibawa untuk menempuh perjalanan panjang yang pastinya akan melelahkannya.
Dia, pasukannya, pun segenap rakyat yang mendukungnya adalah satu kesatuan luar biasa
Begitu berpengaruhnya dia di mata setiap orang yang pernah mengenalnya
Berkawan "mesra" dengan para pesaing dan orang-orang yang mungkin (akan) menghianatinya..
Selamat belapang dada..
Setiap perjuang butuh kesabaran serta kelapangan dan dia mempelajarinya
Bibit penguasa itu kini tengah tumbuh menjulang tinggi ke angkasa
Dia..! dia lah yang kini tengah berusaha memangku harapan dari semua asa
Merendahlah, seperti awal melihat hingga tiba di tapal batas penghabisannya
Bukankah pernah ku katakan bahwa perjuangan bukan untuk mereka yang sia -sia..
p.s. Untuknya yang kini tengah berjuang, hanya untaian doa mengalir yang mampu diberikan. Tak perlulah diketaui banyak orang karena bukankah hakikat doa adalah hubungan hanya antara si peminta dan si pengabul doa saja.. Keep on fighting spirit,boy! ^__^
with Tears,
W N A
Tentang semua yang saat ini (sedang ) diusahakannya,aku hanya bisa mengucapkan itu saja.
Tak terkejut mendengar berita tentangnya karena memang itulah yang kulihat sejak awal mengenalnya.
Meski ku tau pasti bahwa semua jalan yang membentang kini tak murni lahir dari keinginannya.
Banyak orang yang siap mendorongnya maju, menganggkatnya saat terjatuh atau bersamanya saat tertawa.
Itu saja cukup baginya, tak perlulah lagi bantuan banyak jika hanya mengacaukan akhirnya...
Selamat berperang..
Pasukannya telah siap, hanya tinggal menunggu komando darinya saja.
Semua perbekalan sudah dibawa untuk menempuh perjalanan panjang yang pastinya akan melelahkannya.
Dia, pasukannya, pun segenap rakyat yang mendukungnya adalah satu kesatuan luar biasa
Begitu berpengaruhnya dia di mata setiap orang yang pernah mengenalnya
Berkawan "mesra" dengan para pesaing dan orang-orang yang mungkin (akan) menghianatinya..
Selamat belapang dada..
Setiap perjuang butuh kesabaran serta kelapangan dan dia mempelajarinya
Bibit penguasa itu kini tengah tumbuh menjulang tinggi ke angkasa
Dia..! dia lah yang kini tengah berusaha memangku harapan dari semua asa
Merendahlah, seperti awal melihat hingga tiba di tapal batas penghabisannya
Bukankah pernah ku katakan bahwa perjuangan bukan untuk mereka yang sia -sia..
p.s. Untuknya yang kini tengah berjuang, hanya untaian doa mengalir yang mampu diberikan. Tak perlulah diketaui banyak orang karena bukankah hakikat doa adalah hubungan hanya antara si peminta dan si pengabul doa saja.. Keep on fighting spirit,boy! ^__^
with Tears,
W N A
Minggu, 18 September 2011
You Just a Little Boy,haa! ^__^
Dari judul postingnya rada-rada galau tapi bisa dipastikan isi postingnya jauh lebih galau..lho??hhaha...kali ini aku gak akan pake kalimat baku yang biasa aku lakuin,karena yang aku tulis kali ini adalah apa yang aku pikirkan dan langsung aku tuliskan, bukan apa yang aku pikirkan lalu disaring dulu trus dirangkai jadi kata-kata dengan EYD yang amat-sangat-disempurnakan.Sekali lagi, ini bukan tulisan galau,liat aja label postingnya,aku masukin di label yang judulnya "kamu" karena aku cuma pengen cerita tentang satu orang.Gak ada spesial-spesialnya emang,tapi lucu juga sih kalau diceritain..
Yup! kali ini yang mau aku ceritain adalah anak yang usianya masih kisaran 17 tahun dan dia laki-laki.Hahaha...bukan maksud mau ada apa-apa,tapi aku memang punya pengalaman unik sama ni bocah.Cerita tentang dia pun juga musti pake bahasa seringan mungkin karena dia emang simple banget,gak ribet macam anak abg laki yang lainnya.He's my student. Pertama kali ketemu waktu aku praktek ngajar di salah satu SMA dan aku musti ngajar biologi karena itu emang jadi jurusan yang aku pilih di kuliahan. Nothing speciall dan emang gak ada spesial-spesialnya. Sampai satu waktu,guru pamongku minta semua siswa untuk ngumpulin catatan biologi. Walhasil,anak-anak jadi pada sibuk sendiri.Dengan tampang innocentnya,dia datang untuk ngumpulin tugas catatanya.And what?!catatannya udah kaya pelangi warnanya alias kena lunturan. Kok bisa? dia ngejelasin panjang-lebar sebabnya.Trus aku?malah nahan ketawa dengerin alasanya yang gara-gara ditingal mama musti nyuci baju sendiri trus ketiduran di samping mesin cuci sampe air di mesin cuci bleber keluar,dan akhirnya buku-buku yang berserakan di lantai pada basah semua. Gimana cara ngeringinnya?cukup pake hair dryer nyokap katanya,musti ditungguin semaleman sampe kering.Elahh!ni bocah..(‾••‾")
Ada lagi yang lebih heboh,waktu terakhir aku ada di sekolah itu.Semua murid sengaja aku perintahin untuk ngebuat surat yang isinya tentang aku. Surat-surat dari mereka emang sengaja kubaca 3 hari kemudian,maklumlah pisah sama anak-anak yang udah sama-sama selama 3bulan emang gak mudah. Sari 3 kelas dengan berpuluh surat yang aku terima ternyata nyempil satu surat yang rada-rada laen. Kertasnya warna pink pudar, dilipat gede jadi kaya bentuk bangau.And you know, isinya gak kalah kaya lagi ngebaca novel-novel remaja,full dengan kata-kata sastra yang sebenernya gak sastra-sastra banget tapi justru sastrayang dipaksain..(˘_˘'!). Aku gak akan ngasih tau isi lengkap suratnya,tapi intinya sih orang yang ngirim ntu surat cuma mau bilang makasih aja sama aku karena aku udah ngebuat pelajaran yang paling dia benci jadi pelajaran yang dia sukai plus dia cari-cari..lebay! dan ternyata eh ternyata yang ngebuat surat itu, ya si bocah innocent yang bukunya kaya warna-warni akibat ketiduran di samping mesin cuci! (‾••‾").
Kenapa jadi inget lagi trus mutusi untuk nulis?karena gak sengaja nemu ntu surat nyelip di bawah ranjang,gak tau kenapa bisa ada disana. Pas ngebaca ulang jadi senyum-senyum plus ngakak sendiri. Kata-kata terakhir di suratnya ntu bocah sok-sok nginggris : " Wait me for 2 or 3 years again,i'll show you i'm the real man..wish to see you again...now i like biologi seems like i like you..hhaha...wait me and don't be a old women,right..hhaha...". Norak banget kan suratnya ntu bocah!...(˘_˘'!)
And i don't thing about the letter. You just a little boy,haa! but it's the first uniqely experiece i had...Sekarang,semakin sering ketemu anak murid jadi semakin ngerasa bahwa jadi guru emang musti nyentuh hatinya anak murid jg.Bukan sentuh sembarang sentuh,tapi sentuh dengan penuhcinta supaya mereka ngerasa bahwa kita (sebagai guru) adalah orang yang peduli kedua setelah orang tua mereka...\(´▽`)/
Yup! kali ini yang mau aku ceritain adalah anak yang usianya masih kisaran 17 tahun dan dia laki-laki.Hahaha...bukan maksud mau ada apa-apa,tapi aku memang punya pengalaman unik sama ni bocah.Cerita tentang dia pun juga musti pake bahasa seringan mungkin karena dia emang simple banget,gak ribet macam anak abg laki yang lainnya.He's my student. Pertama kali ketemu waktu aku praktek ngajar di salah satu SMA dan aku musti ngajar biologi karena itu emang jadi jurusan yang aku pilih di kuliahan. Nothing speciall dan emang gak ada spesial-spesialnya. Sampai satu waktu,guru pamongku minta semua siswa untuk ngumpulin catatan biologi. Walhasil,anak-anak jadi pada sibuk sendiri.Dengan tampang innocentnya,dia datang untuk ngumpulin tugas catatanya.And what?!catatannya udah kaya pelangi warnanya alias kena lunturan. Kok bisa? dia ngejelasin panjang-lebar sebabnya.Trus aku?malah nahan ketawa dengerin alasanya yang gara-gara ditingal mama musti nyuci baju sendiri trus ketiduran di samping mesin cuci sampe air di mesin cuci bleber keluar,dan akhirnya buku-buku yang berserakan di lantai pada basah semua. Gimana cara ngeringinnya?cukup pake hair dryer nyokap katanya,musti ditungguin semaleman sampe kering.Elahh!ni bocah..(‾••‾")
Ada lagi yang lebih heboh,waktu terakhir aku ada di sekolah itu.Semua murid sengaja aku perintahin untuk ngebuat surat yang isinya tentang aku. Surat-surat dari mereka emang sengaja kubaca 3 hari kemudian,maklumlah pisah sama anak-anak yang udah sama-sama selama 3bulan emang gak mudah. Sari 3 kelas dengan berpuluh surat yang aku terima ternyata nyempil satu surat yang rada-rada laen. Kertasnya warna pink pudar, dilipat gede jadi kaya bentuk bangau.And you know, isinya gak kalah kaya lagi ngebaca novel-novel remaja,full dengan kata-kata sastra yang sebenernya gak sastra-sastra banget tapi justru sastrayang dipaksain..(˘_˘'!). Aku gak akan ngasih tau isi lengkap suratnya,tapi intinya sih orang yang ngirim ntu surat cuma mau bilang makasih aja sama aku karena aku udah ngebuat pelajaran yang paling dia benci jadi pelajaran yang dia sukai plus dia cari-cari..lebay! dan ternyata eh ternyata yang ngebuat surat itu, ya si bocah innocent yang bukunya kaya warna-warni akibat ketiduran di samping mesin cuci! (‾••‾").
Kenapa jadi inget lagi trus mutusi untuk nulis?karena gak sengaja nemu ntu surat nyelip di bawah ranjang,gak tau kenapa bisa ada disana. Pas ngebaca ulang jadi senyum-senyum plus ngakak sendiri. Kata-kata terakhir di suratnya ntu bocah sok-sok nginggris : " Wait me for 2 or 3 years again,i'll show you i'm the real man..wish to see you again...now i like biologi seems like i like you..hhaha...wait me and don't be a old women,right..hhaha...". Norak banget kan suratnya ntu bocah!...(˘_˘'!)
And i don't thing about the letter. You just a little boy,haa! but it's the first uniqely experiece i had...Sekarang,semakin sering ketemu anak murid jadi semakin ngerasa bahwa jadi guru emang musti nyentuh hatinya anak murid jg.Bukan sentuh sembarang sentuh,tapi sentuh dengan penuhcinta supaya mereka ngerasa bahwa kita (sebagai guru) adalah orang yang peduli kedua setelah orang tua mereka...\(´▽`)/
Minggu, 11 September 2011
Adakah Yang Salah? (catatan tercecer,Solo-Jogja bagian 1)
Adakah yang salah dengan kita?jika memang ada yang salah, maka cukup berikan saja aku waktu untuk menemukannya dengan caraku sendiri dan jangan pernah mencoba untuk memberitahuku. Aku rasa kamu pasti sudah mengenal karakterku sejak awal meski waktu kebersamaan kita sebagai sahabat belumlah berbilang lama. Sahabat? Ya, aku masih senang mengucapkannya meskipun (sekali lagi) aku tak pernah benar-benar tau siapa sebenarnya dirimu. Bukankah sedari dulu,diawal perjumpaan selalu kusebutkan bahwa inilah aku yang memerlukan rentetan alasan jelas untuk diyakinkan tapi (justru) hanya butuh satu alasan untuk meyakinkan orang lain. Aku tak perlu banyak memiliki sahabat ataupun menggalang simpati hanya demi memberiku kekuatan karena aku sudah cukup kuat,dan kamu tau itu.Rekam jejak yang kemarin (pernah) sama-sama kita buat,sungguh masih bisa kuingat dengan jelas,pun ketika kamu merasa bahwa aku begitu menyeramkan buatmu saat ku"bongkar" karaktermu padahal waktu itu baru berhitung jam kita mengenal..
Kamu menjaga jarak dan aku merasakan itu,aku pun memberikan ruang setidaknya agar persahabatan yang (baru) terjalin ini bisa dipertahankan. Mungkin kita terlalu cepat untuk saling memahami pikiran masing-masing secara bebas sedangkan masih terlalu sedikit ruang-ruang bicara yang kita bagun untuk menyeimbangkannya. Aku hanya tak ingin berspekulasi,kawan. Meski ada saja beberpa orang yang membisikkan padaku tentang langkahmu yang mulai menjauh,tapi kututup kedua telinga karena aku masih belum mau untuk mengetahuinya. Meski begitu, bukan berarti aku tak perduli sama sekali,aku menjalankan semuanya seperti biasa.Seperti caraku yang tak mudah dipahami orang lain.
Adakah yang salah? jika memang yang menjadi masalah adalah perbedaan "bendera" yang kita pegang, bukankah aku pernah mengatakan dan kita sama-sama bersepakat bahwa itu bukanlah masalah besar, pun seperti katamu bahwa itu hanyalah "jaket" yang menjadi hak masig-masing kita dan intinya adalah jalan juang yangsama. Aku tak pernah menghianatimu karena memang tak ada yang bisa dijadikan sebagai sebuah penghianatan.Satu hal yang harus selalu kamu yakini bahwa aku yang kamu temui di terminal subuh dan aku yang kamu antar kepergiannya si stasiun waktu itu adalah aku yang saat ini masih mengingat semua dengan jelas. Seperti harapan yang pernah kusampaikan, semoga kita dipertemukan lagi sebagai dua orang yang bersahabat bukan justru dipertemukan sebagai musuh yang saling berhadapan. Semoga kamu memandang semua ini dengan dewasa,kawanku-sahabatku...
p.s.Semoga bukan kamu yang menjadi alasan untuk menunda kedatanganku kedua kalinya di kota Solo(mu) yang sudah (berhasil) menghipnotisku...
Kamu menjaga jarak dan aku merasakan itu,aku pun memberikan ruang setidaknya agar persahabatan yang (baru) terjalin ini bisa dipertahankan. Mungkin kita terlalu cepat untuk saling memahami pikiran masing-masing secara bebas sedangkan masih terlalu sedikit ruang-ruang bicara yang kita bagun untuk menyeimbangkannya. Aku hanya tak ingin berspekulasi,kawan. Meski ada saja beberpa orang yang membisikkan padaku tentang langkahmu yang mulai menjauh,tapi kututup kedua telinga karena aku masih belum mau untuk mengetahuinya. Meski begitu, bukan berarti aku tak perduli sama sekali,aku menjalankan semuanya seperti biasa.Seperti caraku yang tak mudah dipahami orang lain.
Adakah yang salah? jika memang yang menjadi masalah adalah perbedaan "bendera" yang kita pegang, bukankah aku pernah mengatakan dan kita sama-sama bersepakat bahwa itu bukanlah masalah besar, pun seperti katamu bahwa itu hanyalah "jaket" yang menjadi hak masig-masing kita dan intinya adalah jalan juang yangsama. Aku tak pernah menghianatimu karena memang tak ada yang bisa dijadikan sebagai sebuah penghianatan.Satu hal yang harus selalu kamu yakini bahwa aku yang kamu temui di terminal subuh dan aku yang kamu antar kepergiannya si stasiun waktu itu adalah aku yang saat ini masih mengingat semua dengan jelas. Seperti harapan yang pernah kusampaikan, semoga kita dipertemukan lagi sebagai dua orang yang bersahabat bukan justru dipertemukan sebagai musuh yang saling berhadapan. Semoga kamu memandang semua ini dengan dewasa,kawanku-sahabatku...
p.s.Semoga bukan kamu yang menjadi alasan untuk menunda kedatanganku kedua kalinya di kota Solo(mu) yang sudah (berhasil) menghipnotisku...
Selasa, 02 Agustus 2011
Wish You All The Best
Wish you all the best...
Hanya itu yang bisa aku tuliskan. Tuliskan? yup, sangat mustahil untuk mengucapkannya. Bukan hanya tentang
etika tapi lebih pada ketidak inginanku untuk melakukannya. Waktu memang bersahabat dengan kita, memisahkan dan membuat jarak sejauh-jauhnya hingga bersisa memori yang tidak lah lebih memenuhi separuh otak.Everythings it's over! sejak hari itu, hingga hari ini, kau telah kuletakkan di tempat yang semestinya. Yaitu di rak - rak masa lalu yang sengaja kuberi label : "Don't open this.Cause it's danger and so hurt!".
Semoga berkurangnya usia,semakin membuatmu bermanfaat bagi orang lain. Hal yang terpenting adalah agar kau segera menentukan pilihan dari segala rancangan yang telah kau buat. Aku bisa menghalau badai itu dan berdiri tegak seolah tak pernah terjadi apa-apa, itu pula yang kuharapkan ada padamu.So hurt,memang begitulah adanya. Sakitmu,melebihi sakitku, dan aku tau itu. Tapi sekali lagi, badai telah berlalu,mari membenahi "rumah" masing-masing. Rumahku dan rumahmu yang sempat porak-poranda oleh badai,yang mungkin disebabkan oleh kecerobohan (fatal)ku dan ketidakberuntunganmu.
Sorry for everytings. Buku lamamu aku tutup dan tak kan kubuka meski dengan alasan apapun itu...Ones again, wish you all the best.... Happy birthday my last july 19th..
nb. don't say anything when you find this note someday,july 19th
Kamis, 23 Juni 2011
Kamu dan Kepahamanku..
Memahamimu,seperti membaca sebuah buku. Harus membalik setiap halaman, hingga jariku tiba di halaman akhir.Lalu kusimpulkan, itulah Kamu..
Memahamimu,seperti menaiki sebuah kapal. Harus terombang-ambing bersama ombak hingga tiba di dermaga.Lalu kusadari,itulah Kamu..
Memahamimu, seperti mendekap angin. Harus memejamkan mata, hingga hembusannya mampu menyentuh pori-pori terdalam. Lalu kurasakan, itulah Kamu..
Kamu dan Kepahamanku, seperti dua sisi mata uang berlawanan yang saling melengkapi,seperti mawar dan duri yang saling menghiasi. Pun seperti deretan angka bebeda yang saling menggenapi.
Hingga,
Dapat kusimpulkan bahwa kamu adalah kamu
Dapat Kusadari bahwa kamu adalah kamu
Dapat Kurasakan bahwa kamu adalah kamu
Dan,
Kepahamanku adalah milikku
Kepahamanku adalah lajurku
Kepahamanku adalah tabirku..
Karena kita bicara tentang dua hal sayang,Kamu dan Kepahamanku...
Memahamimu,seperti menaiki sebuah kapal. Harus terombang-ambing bersama ombak hingga tiba di dermaga.Lalu kusadari,itulah Kamu..
Memahamimu, seperti mendekap angin. Harus memejamkan mata, hingga hembusannya mampu menyentuh pori-pori terdalam. Lalu kurasakan, itulah Kamu..
Kamu dan Kepahamanku, seperti dua sisi mata uang berlawanan yang saling melengkapi,seperti mawar dan duri yang saling menghiasi. Pun seperti deretan angka bebeda yang saling menggenapi.
Hingga,
Dapat kusimpulkan bahwa kamu adalah kamu
Dapat Kusadari bahwa kamu adalah kamu
Dapat Kurasakan bahwa kamu adalah kamu
Dan,
Kepahamanku adalah milikku
Kepahamanku adalah lajurku
Kepahamanku adalah tabirku..
Karena kita bicara tentang dua hal sayang,Kamu dan Kepahamanku...
Kamis, 24 Februari 2011
Ini Yang Tidak Kamu Mengerti,Saudariku..
Kita memang telah lama bersama,seiring Alloh mempertemukan kita pertama kali di Lingkaran itu. Awalnya kita hanyalah dua orang manusia yang tidak saling mengenal yang kemudian harus menjalani hari-hari di jalan yang sama.Telah terbiasa bersama hingga apapun yang terjadi,kita tak pernah sungkan untuk berbagi. Aku mengerti dirimu pun sebaliknya,begitulah hubungan yang kita jalan. Natural dan apa adanya. Hingga waktu berpisah pun tiba,kamu dan aku berdiri di lingkaran yang berbeda. Namun,entah karena terbiasa bersama ataupun karena memang ruang kerja kita yang selalu sama,membuat kita (masih) saling menggenggam jemari.Kamu menguatkanku pun sebaliknya aku menguatkanmu. Semua dibagi bersama,bahkan aku selalu menjadikanmu orang yang pertama kali tau setiap perubahan yang aku rasakan. Mungkin karena sifatku yang cenderung Koleris-Melankolis dan sifatmu yang Plagmatis-Melankolis, membuat kita saling mengerti kekurangan masing-masing.
Bukan hitungan hari ataupun hitungan bulan lagi kita bersama,tapi sudah berhitung tahun. Hingga suatu saatkudengar kabar (gembira) darimu yang dipercaya untuk mengemban sebuah tugas baru. Aku menangis,bahkan air mataku mengurai tanpa henti. Bahagia, bisa melihat capaianmu saat ini.Tapi,kemudian aku sadar bahwa perasaan serta air mata ini bukan hanya tentang kebahagian tapi juga tentang kepiluan yang kau tinggal bersama kepergianmu menjemput capaian barumu.Mungkin kamu bertanya dalam hati,apa sebenarnya yang membuatku begitu sedih saat dirimu pergi? Memang bukan satu bentuk kewajiban mutlak bagimu ataupun bagiku untuk selalu memberitahu kemana,kapan,dan apa yang sedang kita lakukan. Pun seperti kepergianmu kali ini,itu hak mu dan memang keadaan serba mendadak serta pendelegasian qiyadah yang masih tarik-ulur terhadapmu. Semua orang akan mengatakan wajar . Bahkan kamu pun selalu mencoba menghubungiku lewat ponsel setibanya kamu disana. Maaf,bukannya tidak ingin menerima telpon ataupun membalas sms,tapi saat itu aku benar-benar sedang dalam keadaan kurang baik.Aku lah si Keras kepala yang selalu sensitive itu dan kamu lah si tenang yang selalu bermain dengan hatimu. Betapa kecewanya saat aku tau kau pergi dan aku mengetahuinya dari orang lain. Lebih sakit lagi,saat orang itu mengatakan : "Dy ceritanya cuma ke orang2 spesial macam aku ini ". betapa tidak pentingnya posisiku bagimu,hingga untuk hal yang membahagiakan semacam itu saja aku kamu letakkan di posisi bawah. Padahal, selalu ada tempat teratas bagimu untukku. Ahh,Aku yang mungkin sedang tidak bisa menata hati,hingga kata-kata sejenis candaan seperti itu saja sudah membuat perasaanku luluh lantak. Lucu memang,aku yang koleris selalu mendadak menjadi melankolis saat harus berhadapan dengan perasaan yang bersinggungan dengan orang-orang di dekatku.
Satu hal yang perlu kamu tau,semua yang aku rasakan terhadapmu saat ini,entah sedih ataupun kecewa,itu sebab aku mencintaimu karena Alloh saudariku.Hingga tanpa sadar,aku ingin menjadikanmu sebagai milikku dan hanya untukku sedang ku lupa bahwa Aku,Kamu dan kita adalah milik Alloh.Berawal dan berakhir karena Alloh.Maka, akhirnya aku tau bahwa aku harus berdiri diatas kaki ku sendiri. Aku manusia bebas yang diciptakan Alloh secara Unik dan untuk menjalani hidup secara istimewa.Akhirnya,aku merasakan dan bukan lagi sebatas teori lisan bahwa Satu-satunya tempat bergantungku kini hanya Alloh.DIA yg tidak pernah mengecewakan makluknya meski sering dikecewakan..
Mohon ampunku hanya pada Alloh..
***
23/Feb/2011 : 11.10 wita
* Angin Kencang,Hujan lebat,Samarindaku terima kasih telah menguatkanku untuk menyelesaikan tulisan ini beserta sesaknya yang menyesakkan...
With Tears,
W N A
***
23/Feb/2011 : 11.10 wita
* Angin Kencang,Hujan lebat,Samarindaku terima kasih telah menguatkanku untuk menyelesaikan tulisan ini beserta sesaknya yang menyesakkan...
With Tears,
W N A
Sabtu, 05 Februari 2011
Kamu Berbeda (Orang 1)
Tidaklah terlalu dalam aku mengenalnya dalam kehidupan sehari-hariku kecuali hanya melihatnya lewat jejaring sosial saja.Namun masih begitu lekat diingatan saat pertama kali aku melihatnya dalam sebuah acara besar dikampusku dengan dirinya sebagai pemateri tamu.Walau jarak yang begitu jauh hingga menyeberang lautan dan harus berpindah pulau namun tetap dilaluinya hanya untuk satu alasan : Dakwah Illalloh !
Cerdas,muda,berbakat dan tipe pekerja keras. Meski belum pernah berinteraksi secara langsung bukan berarti penilaianku bersifat subyektif. Aku memang suka mengamati dan menebak karakter seseorang meski hanya lewat tulisan ataupun kata-kata yang diucapkan secara lisan,bagiku cukup menantang dan dia satu dari sekian banyak orang yang berhasil kutebak karakternya. Seistimewa apakah dia ? sungguh,tidak ada yang istimewa darinya selain kesederhanaannya dalam memandang apa yang telah dan sedang dikerjakannya. Apalah lagi nilai seorang manusia selain dari rasa kesyukuran atas apa yang dimilikinya? that's enough i think...^__^
Disaat yang lain sibuk membuat life mapping dengan menggebu-gebu, lulus kuliah - menikah - Lanjut S2 punya anak banyak - dan blala,dia justru menikmati hidupnya dengan apa adanya.Mungkin bukan tidak mau membuat plan semacam itu, hanya saja masih banyak yang lebih nyata diprioritaskan.Darimana aku tau? eits,jangan salah sangka dulu. Meski berteman di jejaring sosial,kami tidak pernah saling menyapa,bahkan me-Like status2 hingga catatannya saja aku tak pernah apalagi hingga comment2an status,Alloh..aku tak pernah membayangkan akan melakukannya!Aku hanya membaca tulisan-tulisan di blog pribadinya karena (sekali lagi) aku tak berani membuka profilnya di jejaring sosial,meski itu mudah bagiku,karena aku hanya ingin membuat tembok yang tinggi sebagai batasan jelas bahwa apa yang aku rasakan padanya adalah sebuah kekaguman dan tidak lebih dari itu,juga agar syaiton tak mampu membisikkan rayuannya. Sungguh,aku hanya merasa (masih) manusia biasa yang gampang tergoda & juga muaranya khilaf.
Dia biasa-biasa saja. Tidak cukup terkenal bahkan dikalangan aktifis,meski list friends nya sudah mencapai 2000an,mungkin karena dia memang bukan tipe aktifis yang populer ,aktif,kritis,dan frontal seperti teman-temannya yang lain. Dia lebih suka menjadi pengamat di balik layar namun tetap ikut menyokong pergerakan meski dari sisi yang berbeda,aku lebih suka menjulukkinya sebagai aktifis pedagang daripada aktifis jalanan karena memang minat & keahliannya (mungkin) ada di muamalah dan lagi2 aku mengetahuinya lewat tulisan2 yang dibuatnya.
Sekali lagi,kamu memang berbeda kawand...senang bisa mengenalmu meski tidak pernah berinteraksi . Pun sekali lagi,penilaianku tidak subyektif. Aku hanya ingin menggambarkan sosokmu dari tulisan-tulisan yang kau buat,karena aku mencintai narasi beserta kejujurannya.Jika di dalam sebuah peperangan,mungkin kau hanya berada di barisan penyedia makanan dan tidak muncul dihadapan sebagai pemegang panji pasukan,namun justru peran barisanmu lah yang menentukan seberapa kuat pasukan dalam peperangan. Kecintaanmu pada alam,mendaki gunung dari pulau satu ke pulau yang lain,membentuk ketenangan pada setiap tulisanmu..
Well,finally..semua bebas berkomentar ataupun berhak menebak siapakah Dia yang aku maksud.Aku yakin,kalian atau bahkan Dia sekalipun,tidak akan pernah mampu menebak dan menyadari siapa yang sedang aku gambarkan..karena Dia memang berbeda,bukan karena sosoknya yang sensasional tapi karena keyakinannanya bahwa menulis bukan untuk (harus) menjadi penulis dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya buku. Tapi menulis adalah memberi hikmah pada sesama,dengan atau tanpa menjadi penulis hingga trainer handal lengkap beserta buku-buku karangannya..Itulah dia,menulis di blog yang kurang terkenal (karena memang tidak di publikasikan) meski tulisan2nya benar inspiratif...Semoga Alloh selalu menjaganya dalam penjagaan terketat-NYA.Sungguh,aku memohon ampun hanya pada Alloh ^____^b
- With Tears,
W N A -
Cerdas,muda,berbakat dan tipe pekerja keras. Meski belum pernah berinteraksi secara langsung bukan berarti penilaianku bersifat subyektif. Aku memang suka mengamati dan menebak karakter seseorang meski hanya lewat tulisan ataupun kata-kata yang diucapkan secara lisan,bagiku cukup menantang dan dia satu dari sekian banyak orang yang berhasil kutebak karakternya. Seistimewa apakah dia ? sungguh,tidak ada yang istimewa darinya selain kesederhanaannya dalam memandang apa yang telah dan sedang dikerjakannya. Apalah lagi nilai seorang manusia selain dari rasa kesyukuran atas apa yang dimilikinya? that's enough i think...^__^
Disaat yang lain sibuk membuat life mapping dengan menggebu-gebu, lulus kuliah - menikah - Lanjut S2 punya anak banyak - dan blala,dia justru menikmati hidupnya dengan apa adanya.Mungkin bukan tidak mau membuat plan semacam itu, hanya saja masih banyak yang lebih nyata diprioritaskan.Darimana aku tau? eits,jangan salah sangka dulu. Meski berteman di jejaring sosial,kami tidak pernah saling menyapa,bahkan me-Like status2 hingga catatannya saja aku tak pernah apalagi hingga comment2an status,Alloh..aku tak pernah membayangkan akan melakukannya!Aku hanya membaca tulisan-tulisan di blog pribadinya karena (sekali lagi) aku tak berani membuka profilnya di jejaring sosial,meski itu mudah bagiku,karena aku hanya ingin membuat tembok yang tinggi sebagai batasan jelas bahwa apa yang aku rasakan padanya adalah sebuah kekaguman dan tidak lebih dari itu,juga agar syaiton tak mampu membisikkan rayuannya. Sungguh,aku hanya merasa (masih) manusia biasa yang gampang tergoda & juga muaranya khilaf.
Dia biasa-biasa saja. Tidak cukup terkenal bahkan dikalangan aktifis,meski list friends nya sudah mencapai 2000an,mungkin karena dia memang bukan tipe aktifis yang populer ,aktif,kritis,dan frontal seperti teman-temannya yang lain. Dia lebih suka menjadi pengamat di balik layar namun tetap ikut menyokong pergerakan meski dari sisi yang berbeda,aku lebih suka menjulukkinya sebagai aktifis pedagang daripada aktifis jalanan karena memang minat & keahliannya (mungkin) ada di muamalah dan lagi2 aku mengetahuinya lewat tulisan2 yang dibuatnya.
Sekali lagi,kamu memang berbeda kawand...senang bisa mengenalmu meski tidak pernah berinteraksi . Pun sekali lagi,penilaianku tidak subyektif. Aku hanya ingin menggambarkan sosokmu dari tulisan-tulisan yang kau buat,karena aku mencintai narasi beserta kejujurannya.Jika di dalam sebuah peperangan,mungkin kau hanya berada di barisan penyedia makanan dan tidak muncul dihadapan sebagai pemegang panji pasukan,namun justru peran barisanmu lah yang menentukan seberapa kuat pasukan dalam peperangan. Kecintaanmu pada alam,mendaki gunung dari pulau satu ke pulau yang lain,membentuk ketenangan pada setiap tulisanmu..
Well,finally..semua bebas berkomentar ataupun berhak menebak siapakah Dia yang aku maksud.Aku yakin,kalian atau bahkan Dia sekalipun,tidak akan pernah mampu menebak dan menyadari siapa yang sedang aku gambarkan..karena Dia memang berbeda,bukan karena sosoknya yang sensasional tapi karena keyakinannanya bahwa menulis bukan untuk (harus) menjadi penulis dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya buku. Tapi menulis adalah memberi hikmah pada sesama,dengan atau tanpa menjadi penulis hingga trainer handal lengkap beserta buku-buku karangannya..Itulah dia,menulis di blog yang kurang terkenal (karena memang tidak di publikasikan) meski tulisan2nya benar inspiratif...Semoga Alloh selalu menjaganya dalam penjagaan terketat-NYA.Sungguh,aku memohon ampun hanya pada Alloh ^____^b
- With Tears,
W N A -
Langganan:
Postingan (Atom)