Kamis, 24 Februari 2011

Ini Yang Tidak Kamu Mengerti,Saudariku..

        Kita memang telah lama bersama,seiring Alloh mempertemukan kita pertama kali di Lingkaran itu. Awalnya kita hanyalah dua orang manusia yang tidak saling mengenal yang kemudian harus menjalani hari-hari di jalan yang sama.Telah terbiasa bersama hingga apapun yang terjadi,kita tak pernah sungkan untuk berbagi. Aku mengerti dirimu pun sebaliknya,begitulah hubungan yang kita jalan. Natural dan apa adanya. Hingga waktu berpisah pun tiba,kamu dan aku berdiri di lingkaran yang berbeda. Namun,entah karena terbiasa bersama ataupun karena memang ruang kerja kita yang selalu sama,membuat kita (masih) saling menggenggam jemari.Kamu menguatkanku pun sebaliknya aku menguatkanmu. Semua dibagi bersama,bahkan aku selalu menjadikanmu orang yang pertama kali tau setiap perubahan yang aku rasakan. Mungkin karena sifatku yang cenderung Koleris-Melankolis dan sifatmu yang Plagmatis-Melankolis, membuat kita saling mengerti kekurangan masing-masing.

  Bukan hitungan hari ataupun hitungan bulan lagi kita bersama,tapi sudah berhitung tahun. Hingga suatu saatkudengar kabar (gembira) darimu yang dipercaya untuk mengemban sebuah tugas baru. Aku menangis,bahkan air mataku mengurai tanpa henti. Bahagia, bisa melihat capaianmu saat ini.Tapi,kemudian aku sadar bahwa perasaan serta air mata ini bukan hanya tentang kebahagian tapi juga tentang kepiluan yang kau tinggal bersama kepergianmu menjemput capaian barumu.Mungkin kamu bertanya dalam  hati,apa sebenarnya yang membuatku begitu sedih saat dirimu pergi? Memang bukan satu bentuk kewajiban mutlak bagimu ataupun bagiku untuk selalu memberitahu kemana,kapan,dan apa  yang sedang kita lakukan. Pun seperti kepergianmu kali ini,itu hak mu dan memang keadaan serba mendadak serta pendelegasian qiyadah yang masih tarik-ulur terhadapmu. Semua orang akan mengatakan wajar . Bahkan kamu pun selalu mencoba menghubungiku lewat ponsel setibanya kamu disana. Maaf,bukannya tidak ingin menerima telpon ataupun membalas sms,tapi saat itu aku benar-benar sedang dalam keadaan kurang baik.Aku lah si Keras kepala yang selalu sensitive itu dan kamu lah si tenang yang  selalu bermain dengan hatimu. Betapa kecewanya saat aku tau kau pergi dan aku mengetahuinya dari orang lain. Lebih sakit lagi,saat orang itu mengatakan : "Dy ceritanya cuma ke orang2 spesial macam aku ini ". betapa tidak pentingnya posisiku bagimu,hingga untuk hal yang membahagiakan semacam itu saja aku kamu letakkan di posisi bawah. Padahal, selalu ada tempat teratas bagimu untukku. Ahh,Aku yang mungkin sedang tidak bisa menata hati,hingga kata-kata sejenis candaan seperti itu saja sudah membuat perasaanku luluh lantak. Lucu memang,aku yang koleris selalu mendadak menjadi melankolis saat harus berhadapan dengan perasaan yang bersinggungan dengan orang-orang di dekatku.

   Satu hal yang perlu kamu tau,semua yang aku rasakan terhadapmu saat ini,entah sedih ataupun kecewa,itu sebab aku mencintaimu karena Alloh saudariku.Hingga tanpa sadar,aku ingin menjadikanmu sebagai milikku dan hanya untukku sedang ku lupa bahwa Aku,Kamu dan kita adalah milik Alloh.Berawal dan berakhir karena Alloh.Maka, akhirnya aku tau bahwa aku harus berdiri diatas kaki ku sendiri. Aku manusia bebas yang diciptakan Alloh secara Unik dan untuk menjalani hidup secara istimewa.Akhirnya,aku merasakan dan bukan lagi sebatas teori lisan bahwa Satu-satunya tempat bergantungku kini hanya Alloh.DIA yg tidak pernah mengecewakan makluknya meski sering dikecewakan..

     Mohon ampunku hanya pada Alloh..


                                   ***




23/Feb/2011 : 11.10 wita
* Angin Kencang,Hujan lebat,Samarindaku terima kasih telah menguatkanku untuk menyelesaikan tulisan ini beserta sesaknya yang menyesakkan...


With Tears,
           W N A

Minggu, 06 Februari 2011

Puisi Melo (Ala si Koleris-Melankolis)

"Sekilas tentang dirimu
Yang lama ku nanti
Memikat hatiku
Jumpamu pertama kali
Janji yang pernah terucap
Tuk satukan hati kita
Namun tak pernah terjadi
Mungkinkah masih ada waktu
Yang tersisa untukku
Mungkinkah masih ada cinta di hatimu

Andaikan saja aku tahu
Kau tak hadirkan cintamu
Inginku melepasmu dengan pelukan

Sesal yang datang selalu
Takkan membuatmu kembali
Maafkan aku yang tak pernah tahu
Hingga semuanya pun kini tlah berlalu

Maafkan aku
Maafkan aku

Mungkinkah masih ada waktu
Yang tersisa untukku
Mungkinkah masih ada cinta di hatimu

Andaikan saja aku tahu
Kau tak hadirkan cintamu

Inginku melepasmu dengan pelukan
Inginku melepasmu dengan pelukan.. ( sONG BY IPANG : Tentang Cinta )



****


Aku bersenandung dan hati menyambutnya,
Memang bukan nasyid ataupun murotal seperti biasanya..
Bukan pula senandung perjuangan dengan makna hentakannya
Ini hanya lagu jahiliyah yang tiada penting artinya..


Beginilah jika si Koleris-Melankolis memutuskan berpuisi,
Menulis dengan angkuh meski ada gerimis di hati..
Dengan tetap lantang agar tak mengasihani nasib diri..
Walau harus meringkik bahkan tertatih menuntun sendiri..


Inilah puisi Melo (Ala si Koleris-Melankolis),
Tak ada deretan kata mutiara apalagi bahasa romantis..
Semua serba kaku walau dalam hati perih mengikis..
Si Koleris-Melankolis,yang berdiri tegak dihadapan meski di balik punggung menagis...




- With Tears,
                 W N A - 

Sabtu, 05 Februari 2011

Kamu Berbeda (Orang 1)

    Tidaklah terlalu dalam aku mengenalnya dalam kehidupan sehari-hariku kecuali hanya melihatnya lewat jejaring sosial saja.Namun masih begitu lekat diingatan saat pertama kali aku melihatnya dalam sebuah acara besar dikampusku dengan dirinya sebagai pemateri tamu.Walau jarak yang begitu jauh hingga menyeberang lautan dan harus berpindah pulau namun tetap dilaluinya hanya untuk satu alasan : Dakwah Illalloh !


    Cerdas,muda,berbakat dan tipe pekerja keras. Meski belum pernah berinteraksi secara langsung bukan berarti penilaianku bersifat subyektif. Aku memang suka mengamati dan menebak karakter seseorang meski hanya lewat tulisan ataupun kata-kata yang diucapkan secara lisan,bagiku cukup menantang dan dia satu dari sekian banyak orang yang berhasil kutebak karakternya. Seistimewa apakah dia ? sungguh,tidak ada yang istimewa darinya selain kesederhanaannya dalam memandang apa yang telah dan sedang dikerjakannya. Apalah lagi nilai seorang manusia selain dari rasa kesyukuran atas apa yang dimilikinya? that's enough i think...^__^


    Disaat yang lain sibuk membuat life mapping dengan menggebu-gebu, lulus kuliah - menikah - Lanjut S2 punya anak banyak - dan blala,dia justru menikmati hidupnya dengan apa adanya.Mungkin bukan tidak mau membuat plan semacam itu, hanya saja masih banyak yang lebih nyata diprioritaskan.Darimana aku tau? eits,jangan salah sangka dulu. Meski berteman di jejaring sosial,kami tidak pernah saling menyapa,bahkan me-Like status2 hingga catatannya saja aku tak pernah apalagi hingga comment2an status,Alloh..aku tak pernah membayangkan akan melakukannya!Aku hanya membaca tulisan-tulisan di blog pribadinya karena (sekali lagi) aku tak berani membuka profilnya di jejaring sosial,meski itu mudah bagiku,karena aku hanya ingin membuat tembok yang tinggi sebagai batasan jelas bahwa apa yang aku rasakan padanya adalah sebuah kekaguman dan tidak lebih dari itu,juga agar syaiton tak mampu membisikkan rayuannya. Sungguh,aku hanya merasa (masih) manusia biasa yang gampang tergoda & juga muaranya khilaf.


   Dia biasa-biasa saja. Tidak cukup terkenal bahkan dikalangan aktifis,meski list friends nya sudah mencapai 2000an,mungkin karena dia memang bukan tipe aktifis yang populer ,aktif,kritis,dan frontal seperti teman-temannya yang lain. Dia lebih suka menjadi pengamat di balik layar namun tetap ikut menyokong pergerakan meski dari sisi yang berbeda,aku lebih suka menjulukkinya sebagai aktifis pedagang  daripada aktifis jalanan karena memang minat & keahliannya (mungkin) ada di muamalah dan lagi2 aku mengetahuinya lewat tulisan2 yang dibuatnya.


   Sekali lagi,kamu memang berbeda kawand...senang bisa mengenalmu meski tidak pernah berinteraksi . Pun sekali lagi,penilaianku tidak subyektif. Aku hanya ingin menggambarkan sosokmu dari tulisan-tulisan yang kau buat,karena aku mencintai narasi  beserta kejujurannya.Jika di dalam sebuah peperangan,mungkin kau hanya berada di barisan penyedia makanan dan tidak muncul dihadapan sebagai pemegang panji pasukan,namun justru peran barisanmu lah yang menentukan seberapa kuat pasukan dalam peperangan. Kecintaanmu pada alam,mendaki gunung dari pulau satu ke pulau yang lain,membentuk ketenangan pada setiap tulisanmu..
  
  Well,finally..semua bebas berkomentar ataupun berhak menebak siapakah Dia yang aku maksud.Aku yakin,kalian atau bahkan Dia sekalipun,tidak akan pernah mampu menebak dan menyadari siapa yang sedang aku gambarkan..karena Dia memang berbeda,bukan karena sosoknya yang sensasional tapi karena keyakinannanya bahwa menulis bukan untuk (harus) menjadi penulis dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya buku. Tapi menulis adalah memberi hikmah pada sesama,dengan atau tanpa menjadi penulis hingga trainer handal lengkap beserta buku-buku karangannya..Itulah dia,menulis di blog yang kurang terkenal (karena memang tidak di publikasikan) meski tulisan2nya benar inspiratif...Semoga Alloh selalu menjaganya dalam penjagaan terketat-NYA.Sungguh,aku memohon ampun hanya pada Alloh ^____^b


- With Tears,
         W N A -